Di seluruh dunia, ada lebih dari 20.000 merek bir yang diolah dalam 180 cita rasa. Mulai dari bir keras (ales), lagers, pilsner, bir hitam, bir pahit, cream ales, dan iced beers. Bir telah menjadi minuman terkenal sejak lama. Prasasti tanah liat di Babilon menjelaskan dengan rinci resep pembuatan bir di tahun 4.300 sebelum masehi. Bir juga telah dibuat oleh bangsa Cina kuno, Asiria, dan Inka. Sebuah tulisan di Mesir pada tahun 1600 sebelum masehi mencatat 100 resep pengobatan dengan menggunakan bir. Beberapa tahun yang lalu, New Castle Brewery di Inggris mengolah 1.000 botol Tutankhamun Ale berdasarkan sebuah resep kuno yang telah berumur 3.200 tahun yang ditemukan di kuil matahari Ratu Nefertiti.
Pembuatan bir secara komersil dimulai di tahun 1200 masehi di suatu tempat yang dikenal sebagai Jerman saat ini. Di tahun 1506, Undang-undang Jerman tentang kemurnian dikeluarkan, mensyaratkan bahwa kandungan bir adalah hanya air, barley (sejenis tumbuhan semacam gandum), gandum dan buah hop. Pembotolan bir dimulai di tahun 1605. Pengolah bir yang pertama di Amerika Serikat dibuka di Manhattan tahun 1623. Satu-satunya perempuan yang mengepalai perusahaan bir bermerek adalah Elise Miller, mengelola Miller Brewing di Amerika Serikat pada tahun 1938. Republik Czechna memiliki tingkat konsumsi bir yang paling tinggi di dunia, yaitu155 liter (40 gal) per kapita Ales adalah jenis bir dengan fermentasi yang paling kuat. Sedangkan Lagers (sejenis bir yang tidak terlalu keras) adalah jenis bir dengan fermentasi yang paling rendah. Lagers diolah dalam temperatur rendah dan lebih lama prosesnya dibanding dengan ales. Ice beer merupakan temuan dari seorang warga Kanada, diproduksi dengan cara membekukan bahan dan kemudian menyaring kristal esnya sehingga meningkatkan kandungan alkoholnya. Pilsner yang asli berasal dari Republik Czesna.
Proses pembuatan bir
Bir dibuat dalam suatu proses yang mengubah air dan bebijian dengan memakai ragi sebagai katalis. Mutu dari air yang digunakan sangatlah penting. Air yang pekat akan menghasilkan bir dengan rasa yang lebih tajam, air yang tidak begitu pekat akan menghasilkan bir dengan rasa lebih ringan. Barley atau buah hop, atau kombinasi keduanya digunakan bahan bebijian. Bebijian kering yang siap untuk proses fermentasi disebut sebagai malting. Bebijian itu kemudian direndam didalam air hingga muncul kecambahnya. Proses kecambah ini tidak boleh dibiarkan menerus tapi harus segera dikeringkan atau dijemur
Barley
Barley telah dipilih sebagai bahan utama pembuatan bir semenjak ribuan tahun yang lalu. Semakin lama barley hasil proses malting itu dipanggang, maka akan semakin pekat bir yang dihasilkan. Barley, atau bir gandum memiliki rasa yang manis.
Buah Hop
Buah hop adalah sejenis tumbuhan merambat seperti pohon anggur, dan bentuknya mirip persilangan buah pinus dan buah artichokes. Rasa pahit dan kesat pada buah hop akan menyeimbangkan dengan rasa manis malt.
Ragi
Gula yang terkandung bebijian hasil malt diubah menjadi alkohol dengan proses peragian. Peragian yang berbeda akan menghasilkan aroma yang berbeda. Untuk jenis ales, proses peragian dilakukan dibagian atas, sedangkan proses peragian di bagian bawah akan menghasilkan jenis lagers. Pembuatan bir dimulai dari pengecambahan bebijian dan merendam hasil malt dalam air panas untuk mendapatkan saripatinya. Saripati itu kemudian dididihkan dan ditambahkan buah hop. Baru setelah itu ditambahkan ragi untuk fermentasinya Setelah fermentasi, campuran itu dimasukan kedalam gentong hingga mencapai kondisi matang. Ragi dan buah hop dapat ditambahkan kembali pada proses fermentasi yang kedua.
Pembuatan bir secara komersil dimulai di tahun 1200 masehi di suatu tempat yang dikenal sebagai Jerman saat ini. Di tahun 1506, Undang-undang Jerman tentang kemurnian dikeluarkan, mensyaratkan bahwa kandungan bir adalah hanya air, barley (sejenis tumbuhan semacam gandum), gandum dan buah hop. Pembotolan bir dimulai di tahun 1605. Pengolah bir yang pertama di Amerika Serikat dibuka di Manhattan tahun 1623. Satu-satunya perempuan yang mengepalai perusahaan bir bermerek adalah Elise Miller, mengelola Miller Brewing di Amerika Serikat pada tahun 1938. Republik Czechna memiliki tingkat konsumsi bir yang paling tinggi di dunia, yaitu155 liter (40 gal) per kapita Ales adalah jenis bir dengan fermentasi yang paling kuat. Sedangkan Lagers (sejenis bir yang tidak terlalu keras) adalah jenis bir dengan fermentasi yang paling rendah. Lagers diolah dalam temperatur rendah dan lebih lama prosesnya dibanding dengan ales. Ice beer merupakan temuan dari seorang warga Kanada, diproduksi dengan cara membekukan bahan dan kemudian menyaring kristal esnya sehingga meningkatkan kandungan alkoholnya. Pilsner yang asli berasal dari Republik Czesna.
Proses pembuatan bir
Bir dibuat dalam suatu proses yang mengubah air dan bebijian dengan memakai ragi sebagai katalis. Mutu dari air yang digunakan sangatlah penting. Air yang pekat akan menghasilkan bir dengan rasa yang lebih tajam, air yang tidak begitu pekat akan menghasilkan bir dengan rasa lebih ringan. Barley atau buah hop, atau kombinasi keduanya digunakan bahan bebijian. Bebijian kering yang siap untuk proses fermentasi disebut sebagai malting. Bebijian itu kemudian direndam didalam air hingga muncul kecambahnya. Proses kecambah ini tidak boleh dibiarkan menerus tapi harus segera dikeringkan atau dijemur
Barley
Barley telah dipilih sebagai bahan utama pembuatan bir semenjak ribuan tahun yang lalu. Semakin lama barley hasil proses malting itu dipanggang, maka akan semakin pekat bir yang dihasilkan. Barley, atau bir gandum memiliki rasa yang manis.
Buah Hop
Buah hop adalah sejenis tumbuhan merambat seperti pohon anggur, dan bentuknya mirip persilangan buah pinus dan buah artichokes. Rasa pahit dan kesat pada buah hop akan menyeimbangkan dengan rasa manis malt.
Ragi
Gula yang terkandung bebijian hasil malt diubah menjadi alkohol dengan proses peragian. Peragian yang berbeda akan menghasilkan aroma yang berbeda. Untuk jenis ales, proses peragian dilakukan dibagian atas, sedangkan proses peragian di bagian bawah akan menghasilkan jenis lagers. Pembuatan bir dimulai dari pengecambahan bebijian dan merendam hasil malt dalam air panas untuk mendapatkan saripatinya. Saripati itu kemudian dididihkan dan ditambahkan buah hop. Baru setelah itu ditambahkan ragi untuk fermentasinya Setelah fermentasi, campuran itu dimasukan kedalam gentong hingga mencapai kondisi matang. Ragi dan buah hop dapat ditambahkan kembali pada proses fermentasi yang kedua.
Opo rek ko' moro2 bahas bir..!!!opo maksudte??red line dodolan bir ta saiki???
kami nggak jualan bir. Itu untuk sekedar info, meski itu juga tak jauh dari kehidupan para "rebel" termasuk red line
hubungane red line karo bir jelas onok maksute. Red line BUKAN kumpulan anak kemarin sore yang harus minum susu untuk tampil di panggung. Selain bir (yang hanya sebagai penghangat badan), ada lagi "MENU" wajib bagi kami yang tentunya kurang sopan bila harus ditulis disini karena blog ini juga sebagai media / "proposal" untuk promosi dan menjaga kami agar tetap eksis di dunia entertainment untuk semua kalangan.