Jumat, Oktober 16, 2009

Sumpah Pemuda Di Mata Pemuda Sekarang

Kira kira akhir bulan nanti atau tepatnya pada tanggal 28 Oktober 2009 akan terjadi suatu peristiwa, dimana saat itu akan terjadi sebuah hari bersejarah yang mulai dilupakan. Hari itu adalah hari Sumpah Pemuda ke 81 tahun. Peristiwa yang membangkitkan semangat kepemudaan untuk me-revolusikan diri dari penjajahan berbagai bidang kala itu maupun kala sekarang. Tidak banyak yang memungkiri jika kita mempunyai suatu hari bersejarah, yang pertama ingat adalah anak anak sekolah. Ingat karena menjadi topik para guru untuk mencarikan kegiatan / tugas kepada murid muridnya atau sekedar mengisi laporan khusus kepada kepala sekolah. Bisa dikatakan bosan jika para guru ini menyampaikan itu itu saja ketika hari hari bersejarah...

Terus, apa yang sebenarnya terjadi jika kita memperingati hari hari bersejarah termasuk Sumpah Pemuda ini? Akankah kita sekedar puas dan bangga dengan cerita sejarah para pendahulu kita? Apakah ini hanya untuk mengisi kekosongan waktu, dengan mengkikuti upacara bendera di pagi hari? Apakah hanya untuk referensi untuk hidup dan kembali kepada semangat kepemudaan waktu itu?

Pemuda sekarang lebih suka pegang HP dan maen Facebook ataupun jejaring sosial lainnya ketimbang harus berpanas panas badan ditengah terik matahari untuk mengangkat telapak tangan di kening (hormat) dan menghayati arti sebuah kain merah putih yang berkibar. Para tetua kita juga banyak yang sama dengan anak anak mereka dan sedikit terkecuali kepada veteran 45. Tetua itu hanya ingin cari makan, duit, bisnis dan laba...dan tak lupa urusan syahwat...tanpa sedikitpun ingat akan hari sumpah pemuda.

Baiklah, daripada kata kata tidak menyasar ke tujuan berlanjut, kita kutip lengkap saja tentang apa itu sumpah pemuda:

SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928


Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.

Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :

  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel

Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.

  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie


Comments :

0 kirim komentarmu di sini to “Sumpah Pemuda Di Mata Pemuda Sekarang”

DonkeyMails.com: No Minimum Payout

SPONSOR KAMI

Join 4Shared Now!
 

Copyright © 2009 by REDLINE reggaefals INDONESIA