Kamis, November 26, 2009

Mengatasi Demam Panggung

Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mengendalikan demam panggung :

1. Pilih lagu sesuai kemampuan
Sebaiknya pilih lagu yang kesulitannya ada di bawah kemampuan teknik kamu. Mengapa? Karena di atas pentas nanti, skill maupun kontrol kamu terhadap jari-jemari akan jauh berkurang! Dengan demikian, lagu yang di ruang latihan bisa kamu tangani dengan mudah, di atas pentas nanti akan sulit dimainkan.

2. Lebih baik menderita saat latihan
Semakin baik kemampuan kamu dalam sesi latihan, semakin baik pula kemampuan di pentas. Karenanya, kamu harus berlatih semaksimal mungkin untuk menguasai lagu itu. Berlatihlah sampai pada titik di mana sudah tidak ada hal lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kamu. Fokuslah pada bagian-bagian yang sulit atau bermasalah. Perbaiki atau pecahkan masalahnya. Bila masih ada kesulitan menaklukkan lagu itu, berarti kamu mesti ganti lagu yang lebih mudah.

3. Konsentrasi jangan dilupakan
Bayangkan ketika kamu sedang memainkan lagu di atas pentas, eh tiba-tiba ada ponsel penonton berbunyi atau kilatan blitz, suara sepatu mengetuk-ngetuk lantai kayu mengikuti irama permainan kamu, suara penonton ngobrol sambil ketawa, mantan pacar yang tiba-tiba datang dan duduk di kursi paling depan, dan masih banyak lagi.

Hal-hal seperti ini tidak akan mengganggu kamu bila konsentrasi kamu cukup kuat. Beberapa hal dapat dilakukan untuk melatih konsentrasi. Yang paling mudah, cukup bermain musik di tempat yang ramai dengan suara-suara lain. Cobalah memainkan dengan baik lagu yang akan kamu pentaskan tanpa terganggu oleh suara-suara itu.

4. Melatih bahasa tubuh
Penampilan fisik dan bahasa tubuh Anda juga mendukung sukses tidaknya pementasan. Karenanya, kalau perlu latih juga cara kamu berjalan, memberi hormat, duduk, menggerakkan tangan, mengusap keringat, meremas tangan. Latih semua itu agar terlihat wajar dan tidak merusak suasana konser. Latih semua itu seolah-olah kamu di atas pentas dan bayangkan ada ratusan penonton tengah memelototi kamu.

5. Gladi bersih
Bila kamu sudah siap dengan semua lagu yang akan dipentaskan, akan baik sekali bila dilakukan gladi bersih. Ajak sejumlah orang untuk menyaksikan kamu bermain. Tempatnya bisa di mana saja. Lakukan pementasan seolah seperti konser di gedung sesungguhnya nanti. Bila sudah sampai pada tahap ini, kamu bukan hanya melatih cara bermain lagu, tapi juga bagaimana lagu itu ditampilkan.

Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan untuk itu:
a. Bukalah lagu dengan baik. Jangan sampai baru petikan pertama sudah keliru not. Dan sekali kamu sudah memulai, jangan berhenti lagi. Bila terjadi kekeliruan (salah pencet atau salah petik senar), jalan terus. Jangan mengulangi lagi bagian keliru tadi dengan maksud mengoreksinya. Ini bukan latihan. Lompat saja ke bagian berikutnya. Yang sudah berlalu tak akan bisa kita ulangi, tetaplah fokus ke depan.

b. Bahkan ketika permainan kamu secara keseluruhan "hancur", tetap usahakan mengakhiri permainan hingga not terakhir berbunyi sempurna hehe…


6. Menonton konser lain
Menyaksikan konser dari musisi lain dapat membantu kamu membiasakan diri dengan suasana konser atau mungkin mendapat ide. Kalau bisa, duduklah di kursi terdepan. Bayangkan kamu-lah saat itu yang berada di atas pentas dan bermain. Menyaksikan pementasan langsung juga membantu menyadarkan kamu bahwa musisi hebat pun bisa mengalami selip jari di atas pentas. Dan itu hampir selalu terjadi.


7. Kenali medan konser
Sempatkan untuk melihat seperti apa tempat nanti kamu tampil. Jangan sampai kamu baru tahu lokasi gedung konser beberapa menit sebelum konser. Bila lokasinya di luar kota, mintalah pada panitia atau kenalan lokal untuk mengirim kamu peta lokasi gedung. Ini untuk berjaga-jaga bila nanti ternyata yang menjemput dan mengantar berhalangan, kamu bisa lebih mudah menemukan lokasinya.


8. Latihan seperlunya
Hari konser telah tiba sebaiknya tidak memforsir diri untuk berlatih lebih keras dari hari-hari sebelumnya. Bila itu yang kamu lakukan, maka besar kemungkinan saat tampil di pentas nanti Anda sudah kehabisan energi. Berlatihlah seperlunya sekadar untuk pemanasan. Ingat, pada hari ini, latihan apa pun tidak akan menambah baik penampilan Anda di konser nanti.


9. Persiapkan barang bawaan
Jika kamu harus membawa sendiri footstool, music stand, atau perlengkapan lain seperti mikrofon dan kabel, pastikan semua sudah tersedia. Juga kostum, sepatu, sapu tangan (atau tisu).
Jangan lupa membawa makanan ringan dan air minum untuk di tempat konser nanti. Pilih makanan yang banyak serat seperti buah-buahan. Jangan sesekali menggunakan obat perangsang ataupun penekan rasa cemas. Mungkin Anda akan tampil memukau berkat obat-obatan itu, tapi seusai konser Anda terkapar. Akibatnya bagi kesehatan bisa buruk!


10. Jangan lupa senar cadangan (untuk gitaris)
Bagaimana dengan senar cadangan? Wajib dibawa. Hati-hati, jangan membawa senar yang masih gres. Bawalah senar bekas dari gitar kamu sebelumnya yang masih dalam kondisi baik. Senar baru –terutama senar nilon– masih sulit ditala karena ketegangannya masih belum stabil, terus berubah. Memang sangat jarang senar gitar putus di tengah konser. Tapi bukan mustahil hal ini terjadi. Idealnya seminggu menjelang hari H senar mesti diganti. Namun jika kamu biasa berlatih berjam-jam tiap hari, tiga hari sebelum hari H ngga masalah.

11. Tiba di lokasi konser sedini mungkin
Usahakan tiba di tempat konser paling lambat dua jam sebelum acara dimulai. Lebih dini, lebih baik lagi. Dengan demikian kamu punya persiapan yang cukup untuk melakukan persiapan penampilan. Baik itu dari pemakaian busana, pemanasan, serta proses berkonsentrasi. Jika memungkinkan, sebelum penonton datang, cobalah duduk di pentas dan memainkan gitar kamu. Dengan begitu kamu akan makin terbiasa dengan suasana panggung. Lakukan pula cek suara bila kamu menggunakan mikrofon.

12. Terimalah kenyataan, kesalahan pasti terjadi
Salah satu sumber utama kecemasan adalah takut melakukan kesalahan di atas pentas. Bila kamu bisa menerima kenyataan bahwa nanti di atas pentas kesalahan akan selalu terjadi, rasa tertekan akan sedikit berkurang. kamu juga tidak akan terkejut atau panik ketika nanti melakukan kesalahan. Bukan berarti kamu lantas menurunkan standar permainan. Tetap tegaskan pada diri kamu untuk tidak melakukan kesalahan di atas pentas. Namun di sisi lain tegaskan pula bahwa kamu hanya manusia biasa yang tidak sempurna.

13. Penonton adalah kawan, bukan musuh
Penonton yang datang menonton konser pada dasarnya berharapan ingin mendapat musik yang bagus. Bukan ingin menghitung dan mengamati kesalahan apa saja yang kamu lakukan. Bahkan ajang kompetisi pun, juri biasanya memberi penilaian bukan berdasar berapa kali gitaris melakukan kesalahan, melainkan seberapa fasih dia menyampaikan musiknya. Meski ada salah sedikit di sana-sini, gitaris yang mampu menghasilkan musik indah mendapat nilai lebih tinggi ketimbang rekannya yang bermain tanpa salah tapi musiknya datar-datar saja.

14. Syukuri dan nikmati
Kesempatan berkonser sungguh merupakan sebuah kemewahan yang hanya diperoleh segelintir orang. kamu beruntung mendapatkannya. Karena itu, nikmatilah kemewahan ini. Jangan jadikan sebagai beban, melainkan sebagai kenikmatan. Karenanya tetaplah senyum meski terjadi selip jari. Bukannya geleng-geleng kepala dengan ekspresi jengkel (toh kamu sudah tak bisa memperbaikinya). Kejengkelan itu akan menular ke penonton!

Ganti kecemasan dengan kesenangan. Bila kamu sudah memiliki sikap demikian, niscaya akan menular ke penonton dan permainan kamu akan lebih menarik.

Comments :

1
Unknown mengatakan...
on 

makasih sob infonya..

DonkeyMails.com: No Minimum Payout

SPONSOR KAMI

Join 4Shared Now!
 

Copyright © 2009 by REDLINE reggaefals INDONESIA