Kalau dilontarkan pertanyaan seperti itu bagaimana jawabannya? Seperti yang kita ketahui bersama, akhir akhir ini kasus rekaman rekayasa memberikan sebuah ujung permasalahan yaitu korupsi atau kolusi. Kita juga tahu, korupsi bukanlah hari ini saja tapi ini sudah menjadi trade mark pejabat pejabat kita dahulu atau bahkan calon calon pejabat masa mendatang, jika itu melihat seberapa jauh tingkat kedewasaan mereka dalam menghadapi tumpukan duit atau rencana rencana UUD (ujung ujungnya duit). Sebenarnya tidak harus pakai IQ tinggi untuk mencegah tindak korupsi tapi hanya (mungkin minimal) dengan AKHLAK. Karena akhlak kalau sudah bagus, ia tak mungkin melakukan korupsi meski tak ada yang tahu-kecuali ia bisa mengelabuhi mata Tuhan. Sudahlah, nggak ada artinya bahas korupsi. Lebih baik kita bahas tentang pelakunya saja. Benarlah jika pelaku korupsi itu orang orang tua yang sudah peyot, pikun, lemah syahwat, strokholic dan bermuka tikus atau tebal muka serta berdarah bacin. Mereka pikir, mentang mentang jadi orang sukses (sesuai cita citanya dulu waktu kecil) seenaknya mempermainkan duit dan mempertahankan jabatannya dengan keringat keringat boneka bonekanya. Sebenarnya untuk apa mereka melakukan korupsi? Padahal sudah jelas perincian diatas, dari segi fisik mereka tak mampu lagi untuk "bersenang - senang" dengan hasil duit korupsinya. Misalnya :
Tua tua...penyakit tua memang gila. Banyak yang gila karena merasa tua. Gila ingin selalu muda, dan selalu gila melihat daun muda... |
Minggu, November 08, 2009
Browse » Home »
Catatan Orang Indonesia
» Tua tua kok senang korupsi kenapa?
Tua tua kok senang korupsi kenapa?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 kirim komentarmu di sini to “Tua tua kok senang korupsi kenapa?”
Posting Komentar